Industri kopi Indonesia terus berkembang pesat, terutama dengan meningkatnya permintaan green bean Arabika baik di pasar lokal maupun internasional. Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi para pelaku bisnis kopi—mulai dari roastery, kafe, hingga eksportir—untuk memahami pergerakan harga dan tren green bean Arabika terbaru. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai harga green bean Arabika 2025, faktor yang memengaruhinya, serta panduan praktis bagi roastery dan cafe.
Harga Green Bean Arabika 2025
Per Juli 2025, rata-rata harga green bean Arabika di Indonesia berada di kisaran Rp 105.000 – Rp 135.000 per kilogram, tergantung pada:
-
Grade dan kualitas (specialty, premium, atau commercial grade)
-
Asal daerah (misalnya Gayo, Toraja, Malabar, Ijen, atau Puntang)
-
Proses pasca panen (natural, honey, washed, anaerobic, dll.)
-
Volume pembelian (retail vs bulk/wholesale)
Harga ini mengalami kenaikan sekitar 10–15% dibandingkan tahun 2024, salah satunya dipengaruhi oleh biaya produksi, distribusi, serta permintaan pasar global yang semakin meningkat.
Faktor yang Mempengaruhi Harga Green Bean Arabika
-
Iklim dan Cuaca
Perubahan cuaca memengaruhi hasil panen kopi Arabika. Musim hujan yang tidak menentu dapat mengurangi kualitas biji dan meningkatkan biaya produksi. -
Permintaan Pasar Global
Green bean Arabika dari Indonesia banyak diminati oleh negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Jerman, dan Amerika Serikat. Permintaan yang tinggi mendorong harga naik. -
Kualitas Pasca Panen
Kopi specialty dengan proses pasca panen seperti anaerobic natural atau honey process cenderung memiliki harga lebih tinggi dibandingkan washed biasa. -
Biaya Distribusi dan Logistik
Kenaikan biaya transportasi juga ikut memengaruhi harga green bean di tingkat buyer maupun roastery.
Daerah Penghasil Green Bean Arabika Terbaik di Indonesia
Beberapa daerah di Indonesia dikenal menghasilkan green bean Arabika berkualitas tinggi, antara lain:
-
Gayo (Aceh) – terkenal dengan body yang kuat, acidity seimbang, dan aroma herbal.
-
Toraja (Sulawesi Selatan) – memiliki karakter earthy, spicy, dan chocolatey.
-
Ijen & Java (Jawa Timur) – menawarkan rasa fruity, floral, dengan acidity yang cerah.
-
Puntang, Malabar, Papandayan (Jawa Barat) – dikenal sebagai kopi specialty dengan profil rasa kompleks dan aroma unik.
-
Flores Bajawa (NTT) – karakter nutty dan chocolatey, dengan aftertaste yang lembut.
Panduan Membeli Green Bean Arabika untuk Roastery & Cafe
Bagi pemilik roastery dan cafe, berikut tips agar bisa mendapatkan green bean Arabika terbaik:
-
Beli Langsung dari Petani atau Roastery
Dengan membeli langsung, harga bisa lebih kompetitif sekaligus mendukung kesejahteraan petani lokal. -
Uji Cupping Sebelum Membeli
Lakukan cupping session untuk menilai kualitas rasa, aroma, body, dan aftertaste. -
Perhatikan Traceability
Pastikan green bean memiliki informasi jelas mengenai asal daerah, ketinggian, varietas, dan proses pasca panen. -
Sesuaikan dengan Target Market Cafe
Jika target market kafe menyukai kopi yang ringan dan fruity, pilih Arabika dengan proses natural atau honey. Namun jika menyukai rasa bold dan strong, bisa pilih washed atau full wash. -
Jangan Abaikan Penyimpanan
Simpan green bean di tempat kering, sejuk, dan terhindar dari sinar matahari langsung agar kualitas tetap terjaga.
Harga green bean Arabika 2025 mengalami kenaikan, berada di kisaran Rp 105.000 – Rp 135.000 per kilogram. Bagi roastery dan cafe, memahami tren harga, asal kopi, serta proses pasca panen sangat penting agar bisa menentukan strategi pembelian dan penawaran menu yang tepat.
Dengan semakin tingginya minat konsumen terhadap kopi specialty, green bean Arabika Indonesia punya peluang besar untuk terus berkembang. Jika Anda pemilik kafe atau roastery, sekarang adalah saat yang tepat untuk menjalin kerja sama langsung dengan petani maupun penyedia green bean terpercaya seperti Kerta Koffie, yang siap menjadi penghubung antara petani dan pembeli kopi berkualitas.