Banyak pecinta kopi yang sudah sangat familiar dengan kopi arabika dan kopi robusta. Namun, apa sih sebenarnya yang membedakan keduanya? Salah satunya banyak orang yang berpendapat jika kopi robusta rasanya lebih pahit dibandingkan arabika yang rasanya lebih masam.
Namun selain itu, masih banyak yang membedakan antara kedua jenis kopi masyarakat ini. Apa saja? Yuk simak ulasannya di bawah ini!

1. Kopi Arabika di Ethiopia Sedangkan Robusta di Indonesia.
Banyak sumber yang mengungkapkan jika tanaman kopi jenis arabika ditemukan pertama kali di Ethiopia. Lalu populer sebagai minuman oleh masyarakat Arab untuk disebarkan hingga ke penjuru dunia.
Sedangkan asal kopi robusta sendiri dari Indonesia, mengingat orang Belanda di sekitar abad ke 20 membawa tanaman ini ke Indonesia dalam jumlah yang banyak untuk dibudidayakan. Adapun tujuan dibudidayakannya kopi robusta sendiri ialah untuk menggantikan kopi arabika karena terserang penyakit hemileia vastatrix (wabah karat pada daun).

2. Arabika Cocok Dibudidayakan di Dataran Tinggi, Tidak Dengan Kopi Robusta.
Kopi arabika biasanya bisa tumbuh baik di kedalaman 1000-2000 mdpl. Sebenarnya tanaman ini masih dapat tumbuh di dataran rendah. Tapi pertumbuhannya kurang optimal, karenanya hasil panennya pun menjadi kurang baik.
Arabika memerlukan curah hujan mencapai 1.500-2.500 mm setiap tahunnya. Biasanya tanaman ini memerlukan suhu udara rata-rata untuk berkembang pada kisaran temperature 15-25 derajat celcius.
Berbeda dengan kopi robusta yang bisa tumbuh baik di ketinggian sekitar 0-900 mdpl. Sedangkan ketinggian paling idealnya di titik 400-800 mdpl. Sedangkan untuk pertumbuhannya sendiri, memerlukan kisaran suhu 24-30 derajat celcius.

3. Robusta Lebih Mudah Perawatan dan Tahan Hama.
Kopi robusta bisa dikatakan lebih unggul dari serangan penyakit dan hama dibandingkan kopi arabika. Di samping itu, perawatan dan proses pemanenan tanaman robusta juga lebih mudah.
Berbeda dari tanaman robusta, buah arabika justru lebih mudah rontok saat matang, jadi perlu proses pemanenan yang sangat hati-hati.

Itulah beberapa perbedaan tanaman kopi Arabika dan Robusta. Indonesia dan Vietnam sendiri digadang-gadang sebagai negara penghasil robusta terbesar. Sedangkan Ethiopia, Kolombia, dan Brazil sendiri adalah negara-negara yang menghasilkan kopi arabika terbesar.

Perbedaan Antara Kopi Arabika dan Robusta

Kopi merupakan minuman yang sangat populer di seluruh dunia, dan dua varietas kopi yang paling dikenal adalah Arabika dan Robusta. Kedua varietas ini memiliki perbedaan signifikan dalam hal cita rasa, karakteristik tanaman, dan kandungan kafein. Mari kita bahas perbedaan antara kopi Arabika dan Robusta.

  1. Cita Rasa: Kopi Arabika dikenal dengan cita rasa yang lebih halus, kompleks, dan beragam. Rasanya bisa mencakup nuansa buah-buahan, bunga, cokelat, dan karamel. Arabika memiliki keasaman yang lebih tinggi dan kadar kafein yang lebih rendah dibandingkan dengan Robusta.

Di sisi lain, kopi Robusta memiliki rasa yang lebih kuat, pahit, dan kurang kompleks. Rasanya cenderung lebih kuat dengan nuansa rempah-rempah, kayu, dan cokelat pahit. Robusta juga memiliki keasaman yang lebih rendah dan kadar kafein yang lebih tinggi dibandingkan dengan Arabika.

  1. Karakteristik Tanaman: Tanaman kopi Arabika tumbuh lebih lambat dan membutuhkan kondisi lingkungan yang lebih ideal. Mereka tumbuh di daerah dengan ketinggian yang lebih tinggi, suhu yang lebih sejuk, dan kondisi tanah yang lebih baik. Arabika memiliki pohon yang lebih besar dengan dedaunan yang lebih lebar.

Robusta, di sisi lain, tumbuh lebih cepat dan lebih tahan terhadap kondisi lingkungan yang tidak begitu ideal. Mereka tumbuh di daerah dengan ketinggian yang lebih rendah, suhu yang lebih tinggi, dan tanah yang kurang subur. Tanaman Robusta memiliki batang yang lebih kuat dan dedaunan yang lebih kecil.

  1. Kandungan Kafein: Kopi Arabika memiliki kadar kafein yang lebih rendah, biasanya sekitar 1% hingga 1,5% dari berat kopi kering. Ini membuat Arabika menjadi pilihan yang lebih baik bagi mereka yang sensitif terhadap efek kafein atau ingin mengurangi konsumsi kafein.

Sementara itu, kopi Robusta memiliki kadar kafein yang lebih tinggi, biasanya berkisar antara 2% hingga 2,7% dari berat kopi kering. Kandungan kafein yang lebih tinggi membuat Robusta memiliki efek stimulan yang lebih kuat dan memberikan sensasi tubuh yang lebih berat.

Kedua varietas kopi ini memiliki keunikan dan keistimewaan masing-masing. Selera kopi setiap individu juga dapat berbeda, sehingga pilihan antara Arabika dan Robusta sangat tergantung pada preferensi pribadi. Terlepas dari perbedaannya, keduanya menyediakan beragam cita rasa dan pengalaman kopi yang menarik bagi para pecinta kopi di seluruh dunia.

One thought on “Ini Dia yang Membedakan Antara Kopi Arabika Vs Kopi Robusta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *